Monday, January 24, 2011

Sekilas Wacana Seni Beladiri Kung Fu


Kung Fu yaitu suatu seni beladiri dengan teknik pertahanan diri dan penyerangan atas lawan yang unik dari negeri Tiongkok. Asal mula dan sejarah kung fu pada umumnya sanggup ditelusuri beribu-ribu tahun yang kemudian di negeri Tiongkok dipraktekkan secara diam-diam yang selanjutnya meluas dan merata ke daerah-daerah Timur dalam bentuk dan jenis yang majemuk gerak tekniknya. Catatan-catatan tertulis wacana perkembangannya boleh dikata sudah tidak ada. Namun demikian, teori-teori umumnya menyatakan bahwa Kung Fu awal mula berasal dari Pendeta Budha yang pertama-tama memakai teknik mempertahankan diri dari ancaman dari dalam diri maupun dari luar berupa ganasnya alam yaitu cuaca, binatang buas dan serangan orang jahat dalam menyiarkan aliran agamanya.


Bermula dari P'u-t'i Tamo (Bodhi Dharma), seorang pendeta Budha bangsa India yang tiba ke Tiongkok sekitar tahun 505 - 556 AD. P'u-t'i Tamo menetap di kuil Siauw Liem, mengembangkan aliran Buddha Ch'an (Zen). Menciptakan Pat Sian Kun terdiri dari delapan kemudian dikembangkan sehingga menjadi Jurus 12 Jurus yang disebut Tat Mo Kun. Perubahan Otot-otot secara klasik (Yit Kin Keng) oleh Tatmo Cousu. Jurus Cangcorang diciptakan oleh Wang Lang yang terdiri dari 33 gerakan.

Suatu hari ia tampak terkejut sebab hampir sebagian besar para bhiksu terlihat terkantuk-kantuk ketika mengikuti pelajaran agama. Sejak itu para bhiksu Siauw Liem diwajibkan berlatih 18 jurus Senam Penyehat Tubuh yang dibawa dari India. Senam tersebut ditujukan untuk menyehatkan tubuh para bhiksu, sebab mereka harus duduk berjam-jam mendengarkan pelajaran agama. Senam tersebut ternyata di kemudian hari menunjukkan warna khusus pada ilmu silat Siauw Liem Sie.

Dengan berjalannya waktu, apalagi sepeninggal P'u-t'i Tamo, kedelapanbelas jurus senam penyehat tubuh tersebut hampir saja hilang, dilalaikan oleh para bhiksu. Untunglah, seorang muda jago Kung Fu tangan kosong dan pedang versi daratan Tiongkok masuk menjadi bhiksu di kuil Siauw Liem. Beliau, yang kelak kemudian berjuluk Ciok Yen Shang Ren, dengan tekun dan sungguh-sungguh mulai membenahi ke-18 jurus tersebut dan mencampurnya dengan ilmu Kung Fu-nya. Terciptalah ilmu yang baru, 72 jurus, yang dinamakan Shaolin Kung Fu, sebab tercipta di kuil Siauw Liem.

Untuk mencari pahlawan jago Kung Fu yang bisa menyempurnakan ilmunya, ia mengembara. Ketika berada di kota Lancow, ia melihat seorang bau tanah dihadang oleh seorang penjahat yang bertubuh kekar. Anehnya, ketika penjahat itu melancarkan serangan, hanya dengan ketukan jari tangan yang sepertinya dilakukan dengan ringan membuat penjahat itu jatuh pingsan. Beliau memperkenalkan diri dan secara jujur menceritakan tujuan pengembaraannya. Ternyata orang bau tanah itu yaitu pendekarKim Na Jiu (Jujitsu versi Kung Fu). Orang bau tanah itu cuma menyebut nama marganya, Lie. Dengan perantaraan orang bau tanah itu, ia sanggup berkenalan dengan pahlawan Pai Ie Fung, pahlawan tanpa tanding dari propinsi Shansi, Henandan Hopei. 

Ketulusan hati Ciok Yen Shang Ren sanggup mengetuk hati kedua pahlawan tersebut, sehingga mereka mau tinggal di kuil Siauw Liem untuk menyusun suatu ilmu gres berdasar ke-18 jurus Senam Penyehat Tubuh warisan Tatmo Cou Su, ditambah ke-72 jurus Kung Fu Ciok Yen Shang Ren, dan digabungkan dengan ilmu kedua pahlawan itu sendiri.

Demikian, alhasil tercipta 182 jurus Shaolin Kung Fu yang sanggup dibagi dalam lima macam permainan Kung Fu: Jurus Naga, jurus harimau, Jurus Macan Tutul, Jurus Ular danJurus Bangau.

Ada suatu dongeng tradisional (legenda) wacana Pendeta Budha yang berjulukan Dharma yang berdasarkan dongeng tersebut Pendeta Dharma berasal dari suku Brahmana di sebelah selatan India. Pada suatu ketika, Pendeta Dharma pergi ke daratan Tiongkok kira-kira tahun 500 AD dan alhasil tiba di tempat Liang. Di Ibukota Ching-Kang, ia menunjukkan pelajaran dan latihan-latihan pembelaan diri disamping pelajaran agama. Penguasa kerajaan setempat berminat untuk berguru terutama pelajaran agama dan ingin membuatkan ajaran-ajaran Budha keseluruh tempat taklukan. 

Pendeta Dharma selanjutnya meninggalkan tempat Liang dan menyeberangi sungai Yangtze menuju pecahan utara Tiongkok dan tiba di negeri Wei dan menyendiri serta membangun sebuah Kuil yang kemudian disebut Kuil Siaw Liem (Siaw Liem Sie) di Shung-shan, propinsi Howan. Ia berdiam diri menyendiri (bertapa) selama waktu sembilan tahun sambil melaksanakan zen (meditasi) dengan cara duduk di atas sebuah kerikil karang yang besar. Pada ketika itulah Pendeta Dharma menemukan rahasia-rahasia jasmani. Ia mengutarakan kepada murid-muridnya antara lain “semangat dan jasmani harus bersatu”, dan hal ini menjadi dasar dari kung fu.

Demikianlah kung fu mulai dipraktekkan oleh biarawan dan Imam-imam Tao Kinisha-Siaw Liem di propinsi Howan yang merupakan jantung daratan Tiongkok. Dalam biara Siaw Liem, murid-murid digembleng dengan cara melatih kung fu dan mempelajari seninya wacana kekerabatan aspek-aspek mental dan fisik. Kung fu bagi mereka bukan hanya merupakan suatu pengetahuan teknik membela diri tetapi juga merupakan suatu filsafat hidup. Kung fu mengandung ide-ide bagaimana memberi perlawanan yang mencelakakan lawan, melekuk-lekuk secara gampang dan ringan, meloncat dengan segala cara serta mengambil manfaat/keuntungan dari kekeliruan pelajaran dalam bentuk kehidupan. 

Berkat ketekunan para murid Siaw Liem, kemampuan dan kemantapan serta keahlian mendidik para Imam Tao maka dalam Kuil Siaw Liem telah terbentuk Pendekar-pendekar yang berpengaruh dan berdisiplin dalam keahlian membela diri dengan cara kung fu. 

Namun dalam tahun 575 AD tentara kekaisaran menyerbu dan menghancurkan Kuil Siaw Liem serta membunuh sebagian biarawan dan Imam dengan tuduhan terdapat indikasi memberontak dan melawan ka
isar.
Kungfu yaitu istilah yang kita kenal kini merupakan istilah yang terkenal di tahun 1930 an. dalam sejarah Chinese Martial Arts, kungfu mempunyai lebih dari 40 nama tergantung pada dinasti yang menaunginya.

Wu Yi (Tehnik bela diri) telah lebih bau tanah dari peradaban. selama ada insan di dunia, niscaya ada perkelahian. dalam celah-celah inilah Wu Yi berkembang. Selain itu, tujuan untuk mengembangkan diri, dan meraih harmonisasi eksternal dan internal juga menjadi tujuan orang mempelajari Wu Yi.

Istilah Wushu yang dipopulerkan kembali oleh pemerintah China dikenal semenjak kala ketiga hingga keenam masehi. istilah yang paling terkenal dari kala ketiga SM hingga kala ke 19 M yaitu Wu Yi. Wu yaitu teknik bela diri dan Yi yaitu seni. dalam susunan semantik, kata wu yi lebih sempurna daripada wu shu.

Pada 7000 tahun yang lalu, bangsa China prasejarah telah menemukan banyak sekali jenis alat untuk membela diri baik terhadap sesamanya, suku lain, maupun dengan hewan. senjata-senjata yang berkembang antara lain tombak, pedang, golok, dll. pada masa damai, teknik mereka digunakan untuk tarian bela diri menyerupai tarian pedang.

Pada masa dinasti Hsia dan Shang (2000-1030 SM) telah ditemukan senjata tembaga dan kuningan, dan banyak terdapat inovasi arkeologi berupa teknik bela diri yang dipahat di cangkang kura-kura.
Pada dinasti Zhou (1030-480 SM) beladiri dinamakan Quan Yong dan Shou Po ( 手搏) , dan pada jaman inilah lahir prinsip dan filosofi Yin Yang, Wu Xing, serta Pat Kua.

Pada jaman 3 kerajaan dan masa negara-negara berperang, dikenal Jiji dang xiang po. pertarungan diatas kuda dan teknik senjata berkembang pesan. pada jaman ini munculnya seni perang Sun Tzu.
Setelah Shi Huang Ti mempersatukan China tahun 221-207 SM, ia memperkenalkan Shou Po dan Jue Di.

Pada jaman dinasti Han, istilah wu yi muncul dan sangat populer. pada jaman inilah diadakan pertandingan tinju dan gulat pertama di dunia.

Sampai pada alhasil Bodhidharma tiba ke China dan melembagakan Kungfu sehingga muncul banyak aliran.

Jaman dinasti Tang, muncul Xiang Pu dan Jue Li yang merupakan leluhur dari bela diri sumo.Pada jaman dinasti Song muncul Wu Yi dan Wu Ji. Pendiri Song juga dikenal sebagai pendiri aliran Tai Zu, yang merupakan cikal bakal dari teknik Thai Boxing.

Jaman dinasti Yuan, dimana dinasti ini yaitu penguasa dari luar China, sehingga melarang China mempraktekan bela diri, maka berkembanglah teknik tangan kosong. banyak juga jago bela diri yang menyimpan ilmu mereka dalam seni akrobat, drama, pertunjukkan, dll, sehingga banyak bela diri yang berubah menjadi seni pertunjukkan dan muncullah istilah tendangan sulaman, pukulan kembangan.namun gulat mongolia berkembang pesat. ada jaman ini seorang Jendral bermarga Chen berkelana ke Jepang dan mengajarkan kepada orang Jepang teknik yang berjulukan JuJutsu.

Pada jaman dinasti Ming muncul Wu Yi dan Quan Fa. pada jaman dinasti Ching, banyak terjadi pemberontakkan. Shaolin gres didirikan di selatan (Fu Jian), dan menjadi tempat berkumpul para kaum revolusioner. kemudian dihancurkan pemerintah, sehingga banyak pahlawan yang berkelana ke luar China.

Ada yang menarik dari jaman revolusi budaya. Sebenarnya dari jaman dinasti Manchuria, Kungfu sudah banyak yang dilarang, sehingga para masternya menyembunyikan kungfu ini kedalam opera (sering disebut opera Shang Hai, sebab Shang hai yaitu pelabuhan terkenal semenjak dulu), sehingga teknik wushu ini ada banyak mengandung teknik akrobat. teknik Tao Lu nya yaitu Chang Quan (Kumpulan teknik utara), Nan Quan (Kumpulan teknik selatan) namun banyak juga yang terpengaruh utara, Tai Pek dan Chi (Campuran beberapa aliran menyerupai Yang, Wu, Sun dan Hao--> didominasi gerakan Yang Style), Golok tunggal, Pedang, Toya, dan Tombak.

Sejarah mencatat, sesudah Sun Yat Sen meninggal, Chiang kai Sek, mantan perdana mentri Manchuria menjadi presiden kedua mewakili partai Guo Min Tang (Nasionalis), sesudah republik China dikuasai oleh Kung Chang Tang (Komunis) dipimpin Mao Ze Dong, melalui Long March tentara merahnya, Chiang beserta banyak jago Kungfu hijrah ke Taiwan. Setelah Mao Berkuasa mulailah revolusi budaya yang memakan korban ratusan juta jago sastra, budayawan, pengusaha, hingga para jago beladiri dan para biksu Shaolin.
Pada Zaman pemerintahan Guo Min Tang mendirikan Guo Shu. Maka semenjak ketika itu pula China berkembang jenis seni beladiri kini dikenal dengan Wu Shu.
Sejak hancurnya Kuil Siaw Liem Sie maka berkembang aliran-aliran kung fu sehingga dikelompokkan dalam 2 (dua) aliran, yaitu sebagai berikut :


I. Aliran Keras:
Aliran ini banyak berkembang di dan ke tempat Tiongkok pecahan utara dan Mongolia, dengan cirri-ciri gerakan antara lain: serangan yang selalu ofensif dan agresif, sedangkan andalan atau keampuhannya ialah gerak kaki (tendangan), loncatan yang panjang dan cepat. Sifat dari aliran ini berpusat pada kecepatan dan koordinasi gerakan dan kekuatan fisik. Aliran ini lebih banyak memakai dan mengandalkan tenaga luar atau kekuatan jasmani.


II. Aliran Lembut:
Aliran ini banyak berkembang di tempat Tiongkok pecahan Selatan dengan ciri-ciri gerakan antara lain pukulan selalu ringan dan lambat. Sasaran pukulan yang tiba-tiba diarahkan selalu ke mata, kemaluan, ulu hati, dan pecahan leher. Sedangkan yang menjadi andalan atau keampuhan gerakan yaitu pukulan, menggaruk atau mencakar serta cekikan. Sifat dari aliran ini berpusat pada kelembutan, kesatuan antara “jiwa dan badan” dan kekuatan harus diserasikan dengan gerak napas. Aliran ini lebih banyak mengandalkan pada kekuatan “dalam” atau “batin”.

Dari kedua aliran ini, sesuai dengan perkembangannya telah banyak mengkombinasikan aliran-aliran ini yang alhasil disebut “Aliran Nan Pe” atau disebut juga “ Aliran Utara Selatan”.
Nama Kung Fu sendiri dipopulerkan oleh almarhum Bruce Lee (Lee Siao Lung), ketika dia mengadakan show di universitasnya dan berhasil mengalahkan beberapa pahlawan dari aliran beladiri lain (Jepang). Siao Lung juga memenangkan kejuaraan karate se-amerika dan pada ketika memenangkan turnamen karate terbuka (semua beladiri boleh ikut) itu, ia meneriakan kata2, "Wo Shi Zhong Guo Ren". sesudah itu dia ditawarkan bermain film di Hollywood, kemudian ke hongkong. pada ketika itu demam kungfu mulai mewabah ke seluruh dunia.

Seorang yang mempelajari Kungfu harus ingat 3 hal, yakni;
  1. Wen ( pengetahuan dan budaya)
  2. Wu ( kedisplinan diri, latihan yang tekun, tekad yang bulat)
  3. Dao ( Keagamaan, Ketuhanan Yang Maha Esa, ketenangan batin)

Dalam mempelajari ilmu beladiri Kung Fu, harus mempunyai landasan yang kokoh guna menjadi pahlawan Kungfu sejati. Tahapannya sendiri ada 3 yaitu :

  1. Tam (tekad, keyakinan terhadap diri sendiri, teman, Guru, dan Kungfu)
  2. Lip (tenaga, latihan yang berkesinambungan, latihan rutin bukan latihan keras)
  3. Kungfu (teknik, dll)

Ilmu beladiri Kungfu, mengenal 3 jenis tenaga yaitu :

  1. Gwa Kang (Way Kung) --> tenaga luar
  2. Nay Kang (Nei Kung) --> Tenaga Dalam (Chi, Fa Jing, Fa Li, dll)
  3. Gin Kang --> Ringan badan

Berikut istilah yang digunakan dalam praktisi kungfu:
  • Jue Li Kekuatan Bertempur
  • Jue Di Gulat
  • Ji Ji Teknik bertarung
  • Wu Ji Teknik Bela diri
  • Xiang Pu Pertarunagn menanduk
  • Xiang Po Pertarungan antara
  • Shou Po Tinju
  • Zuo Jiao Mencengkram dan melempar
  • Quan Fa Teknik pukulan
  • Quan Shu Seni Pukulan

Setelah Lee Siao Lung meninggal, dunia kehilangan tokoh Kungfunya, pemain drama Jacky Chan (Chen Lung), ditawari Golden Harvest untuk bermain di beberapa film Kungfu dengan aksara Bruce Lee. Namun ditolak. (Jacky yaitu Stuntmannya Bruce Lee). Dia menentukan aksara yang berlawanan dengan Bruce.

Saat ini Pemerintahan Deng Xiao Bing yang menggantikan Mao Ze Dong tahun 1974, mulai mengembalikan lagi budaya yang dibabat habis oleh pasukan merah. salah satunya yaitu Kungfu. maka ditunjuklah Maha Biksu Hai Teng, yang merupakan pemimpin Biara Shaolin Utara di Henan, Shong Shan untuk mengumpulkan para jago Kungfu yang tersisa dan sudah usang tidak berlatih dan dikumpulkan di Shaolin dan membuat teknik gres yang disebut Wushu. Wushu kemudian dilatihkan oleh para atlit khususnya atlit Beijing, dan dipopulerkan ke seluruh dunia.

Setelah itu diutuslah rombongan ke seluruh dunia untuk mempopulerkan Wushu. sesudah itu dibuatlah film Shaolin Temple, sehingga banyak cowok dari seluruh dunia tiba ke Shaolin untuk belajar. hingga tahun 1990 an, bisa kita lihat banyak sekolah2 beladiri yang muncul di sekitar Shaolin dengan membawa nama Shaolin. hal ini membuat Shaolin menjadi kurang nilai sejarahnya, sehingga pemerintah menutup semua martial arts school tersebut.

Para jago bela diri yang bergabung dengan Chiang Kay Sek membentuk Guo Shu (Beladiri Negara). Pada tahun 1990 an , pertemuan pertama Shaolin Selatan berlangsung di Quan Zhou, Fu Jian, dan disponsori oleh pemerintah, sebab pertemuan itu dihadiri oleh banyak pahlawan Kungfu sejagat dari seluruh penjuru dunia, program berlangsung setiap bulan november dan ditayangkan di banyak stasiun TV di China. sehingga tahun 2008 Pemerintah, demi mengumpulkan budaya2 yang hilang membuat turnamen non Wushu yaitu Turnamen Kungfu Tradisional yang pertama.