Wednesday, March 16, 2011

Panduan Arung Gerojokan Untuk Pemula


Kondisi tubuh


Sebaiknya penerima Arung Jeram dalam kondisi berbadan sehat. Tidak persoalan jikalau Anda tidak sanggup berenang, namun sebaiknya utarakan kepada pemandu bahwa Anda tidak sanggup berenang. Untuk usia peserta, kebijakan setiap operator berbeda - beda sebab tergantung kondisi sungai dan tingkat kesulitan pengarungan.

Pakaian

Sebaiknya kenakan celana pendek dan kaus katun yang nyaman. Agar nyaman, kenakan sandal sebagai ganjal kaki. Sebaiknya gunakan sandal gunung daripada mengenakan sandal jepit.

Perlengkapan

Gunakan helm pelindung dan jaket pelampung ( life jacket ). Pilih jaket sesuai ukuran tubuh Anda. Cari jaket yang pas di badan, tidak kesempitan maupun terlalu longgar. Jaket pelampung tersedia dalam beberapa ukuran dan sanggup diatur.

Pilih helm dengan ukuran pas di kepala

Helm tersedia dalam beberapa ukuran. Cara memastikan helm yang pas yaitu tali tidak menyeberang dagu, melainkan berada di bawah dagu. Tetapi jangan hingga tali terlalu sempit hingga menyakiti dagu Anda.

Pemanasan

Tak ada salahnya Anda melaksanakan sedikit pemanasan sebelum melaksanakan Arung Jeram. Di beberapa operator Arung Jeram, hal ini seringkali jarang dilakukan. Namun tetap saja, Arung Jeram yaitu olahraga. Jika pemanasan kurang, sanggup - sanggup di tengah mengayuh dayung, tangan Anda kram.

Posisi duduk

Duduklah di tepi bahtera karet. Jangan di tengah ataupun di dasar bahtera karet. Hal ini untuk memudahkan Anda menyeimbangkan tubuh. Ikuti arahan dimana sebaiknya Anda duduk. Kadang posisi duduk diatur sesuai dengan berat tubuh peserta.

Anda sanggup menentukan duduk di sisi kiri atau sisi kanan. Ingatlah posisi duduk Anda sebab bekerjasama dengan cara mengayuh dayung dan arahan dikala mengayuh. Lalu, jepit kaki di cuilan dasar perahu. Ada kantung khusus untuk meletakkan kaki biar Anda tak gampang terjengkang.

Dayung

Anda harus memperhatikan dengan benar cara membawa dan memakai dayung. Walau tampak hanya sebilah papan, salah - salah Anda sanggup melukai diri sendiri maupun orang lain dikala mendayung. Jika Anda duduk di sebelah kanan, genggam ujung dayung berbentuk "T" dengan telapak tangan kanan. Sementara tangan sebelah kiri menggenggam tengah - tengah tongkat dayung.

Mengayuh

Sebelum memulai Arung Jeram, pelatih biasanya akan mengajarkan terlebih dahulu banyak sekali aba - aba. Di antaranya yaitu arahan "Maju" dan "Mundur". Instruksi "Maju" yaitu dayung dikayuh ke arah dalam untuk menciptakan bahtera maju. Sebaliknya dari arah dalam ke luar akan menciptakan bahtera mundur dan diinstruksikan dengan aba - aba "Mundur".

Untuk aba - aba mengayuh biasanya ada pemanis intruksi berupa "Kanan" dan "Kiri". Hal ini untuk menunjuk ke orang yang bertugas mengayuh. Jadi, arahan yang biasa diucapkan berupa "Kanan Maju, Kiri Mundur" atau "Kanan Mundur, Kiri Maju". Kedua arahan ini untuk membantu pemandu dalam membelokkan bahtera ke kanan atau ke kiri.

Makara contohnya "Kanan Maju, Kiri Mundur", maka orang yang duduk di sebelah kanan segera mengayuh maju dayungnya, sementara orang yang duduk di kiri serentak mengayuh dayung mundur. Sebaliknya, arahan "Kanan Mundur, Kiri Maju" maka orang yang duduk di kiri mengayuh dayung maju dan orang yang di sebelah kanan mendayung ke arah mundur.

Selain itu, terdapat pula aba - aba "Stop". Jika Anda mendengar arahan ini, maka angkat dayung Anda atau berhenti mengayuh dayung. Ada pula arahan "Pindah Kanan" dan "Pindah Kiri". Bila terdengar "Pindah Kanan", maka orang di sebelah kiri segera pindah ke sisi kanan perahu, sementara orang di sebelah kanan tetap di posisinya. Begitu sebaliknya, jikalau terdengar arahan "Pindah Kiri".

Jika Anda mendengar arahan "Boom", maka arahan ini dimaksudkan untuk menghindari jeram. Peserta segera mengangkat dayung dan tubuh merunduk ke dalam perahu, serta berpegangan pada perahu. Hal ini biar menjaga keseimbangan tubuh biar tidak terlempar ke sungai.

Saat terjatuh

Bila Anda terlempar ke sungai, tetaplah hening dan jangan panik. Namun, cara berenangnya tidak ibarat berenang di bak renang. Arahkan tubuh Anda menghadap ke atas atau bawah tubuh menjadi terlentang, seakan sedang berbaring di atas air.

Lalu arahkan tubuh sesuai arus sungai, jangan melawan arus atau membelakangi arus. Angkat kaki tinggi dan menghadap ke depan atau ke arah hilir sungai. Hal ini biar Anda mengetahui jikalau ada kerikil di depan Anda dan sanggup menahannya dengan kaki.

Jika Anda terlempar cukup jauh, biasanya pemandu akan melempar tali sepanjang 20 meter. Peserta sanggup menyambar tali tersebut dan akan ditarik menuju perahu.

Perahu terbalik

Kadang dikala arus deras atau memang disengaja, bahtera akan terbalik. Di beberapa kejadian, penerima akan berada di dalam bahtera yang terbalik. Suasana yang seketika gelap kadang menciptakan panik. Jika hal ini terjadi, tetaplah tenang.

Walau bahtera terbalik, di bahtera terdapat celah udara. Cobalah keluar dari balik bahtera dengan cara menyelam. Namun bersama-sama di dalam bahtera pun tetap aman. Hanya saja sebaiknya berusaha keluar biar tidak terkena batu.
disarikan dari Berbagai Sumber