Friday, March 25, 2011

Aneka Macam Bentuk Senam Lantai



Arti senam lantai

Senam lantai pada umumnya disebut floor exercise, tetapi ada juga yang menamakan tumbling. Senam lantai ialah latihan senam yang dilakukan pada matras, unsur-unsur gerakannya terdiri dari mengguling, melompat, meloncat, berputar di udara, menumpu dengan tangan, atau kaki untuk mempertahankan perilaku seimbang atau pada ketika meloncat ke depan atau belakang. 

Jenis senam ini juga disebut latihan bebas lantaran pada waktu melaksanakan gerakan pesenam tidak mempergunakan suatu peralatan khusus. Bila pesenam membawa alat berupa bola, pita, atau alat lain, itu hanyalah alat untuk meningkatkan fungsi gerakan kelentukan, pelemasan, kekuatan, ketrampilan, dan keseimbangan.Senam lantai dilakukan di atas area seluas 12×12 m dan dikelilingi matras selebar 1 m untuk keamanan pesenam. 

Rangkaian gerakan senam harus dimulai dari komposisi gerakan ringan, sedang, berat, dan akrobatik, serta mengandung gerakan ketangkasan, keseimbangan, keluwesan, dll. Pesenam laki-laki tanpil dalam waktu 70 detik dan perempuan tampil diiringi music dalam waktu 90 detik. Gerkan-gerakan yang menekankan tenaga harus dilakukan secara lambat dan perilaku statis sekurang-kurangnya 2 detik. Gerakan-gerakan salto harus dikerjakan setinggi bahu.Pesenam dihentikan memakai alat atau suatu benda.Senam lantai memakai area yang berukuran 12 x 12 meter, dan area 1 meter untuk menjaga keamanan.

Macam-Macam Bentuk Gerakan Senam Lantai

1. Guling ke depan (Forward Roll)

Guling depan ialah guling yang dilakukan ke depan. Adapun langkah-langkah untuk melaksanakan guling ke depan :
  • Berdiri tegak, kedua tangan lurus di samping badan.
  • Angkat kedua tangan ke depan, bungkukkan badan, letakkan kedua telapak tangan di atas matras.
  • Siku ke samping, masukkan kepala di antara dua tangan.
  • Sentuhkan pundak ke matras.
  • Bergulinglah ke depan.
  • Lipat kedua lutut, tarik dagu dan lutut ke dada dengan posisi tangan merangkul lutut.
  • Sikap tamat guling depan ialah jongkok kemudian bangun tegak.

2. Guling ke belakang (Backward Roll)

Posisi awal guling ke belakang : 
  • Posisi jongkok, kedua kaki rapat, dan tumit diangkat.
  • Kepala menunduk dan dagu rapat ke dada.
  • Kedua tangan berada disamping pendengaran dan telapak tangan menghadap ke atas. 
  • Jatuhkan pantat ke belakang, tubuh tetap bulat. 
  • Pada ketika punggung menyentuh matras, kedua lutut cepat ditarik ke belakang kepala. 
  • Pada ketika kedua ujung kaki menyentuh matras di belakang kepala, kedua telapak tangan menekan matras hingga tangan lurus dan kepala terangkat.
  • Ambil perilaku jongkok, dengan lurus ke depan sejajar bahu, kemudian berdiri. 

Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan ketika guling kebelakang : 
  • Penempatan tangan terlalu jauh kebelakang, tidak sanggup menolak 
  • Keseimbangan tubuh kurang baik ketika mengguling kebelakang, hal ini disebabkan lantaran perilaku tubuh kurang bulat
  • Salah satu tangan yang menumpu kurang bulat, atau bukan telapak tangan yang dipakai untuk menumpu diatas matras. 
  • Posisi mengguling kurang sempurna. Hal ini disebabkan lantaran kepala menoleh ke samping. 
  • Keseimbangan tidak terjaga lantaran mendarat dengan lutut (seharusnya telapak kaki) 
Cara memberi santunan guling kebelakang : 
  • Menopang dan mendorong pinggang pelaku kearah guling kebelakang dan membawanya ke arah guling 
  • Membantu mengangkat panggul dan membawa kearah guling

3. Lompat harimau

Secara prinsip teknik gerakan loncat harimau tidak jauh berbeda dengan teknik gerakan roll ke depan.Loncat harimau ialah perilaku loncatan membusur dengan kedua tangan lurus ke depan pada ketika melayang dan diteruskan dengan gerakan mengguling ke depan dan perilaku tamat jongkok.

Cara melakukannya sebagai berikut:
  • Berdiri tegak, kedua lengan lurus di samping, pandangan lurus ke depan.
  • Kedua kaki menolak pada papan tolak disertai ayunan lengan keatas, tubuh melayang, tangan menumpu pada pangkat kuda-kuda, dan pandangan dipusatkan di depan bersahabat tangan. 
  • Kedua tangan menolak dengan sekuat tenaga dan lutut di lipat ke dada. Luruskan tungkai ketika berada diatas ujung kuda-kuda.
  • Sikap tamat jongkok terus berdiri. 

4. Hands Stand

  • Sikap permulaan bangun tegak, salah satu kaki sedikit ke depan.
  • Bungkukkan badan, tangan menumpu pada matras selebar pundak lengan keras, pandangan sedikit ke depan, pantat didorong setinggi-tingginya, tungkai depan bengkok sedang tungkai belakang lurus.
  • Ayunkan tungkai belakang ke atas, kencangkan otot perut.
  • Kedua tungkai rapat dan lurus merupakan satu garis dengan tubuh dan lengan, pandangan diantara rujukan tangan, tubuh dijulurkan ke atas. 
  • keseimbangan.

5. Meroda

Gerak memutar tubuh dari perilaku menyamping dengan rujukan gerakan pada kedua kaki dan tangan.Latihan meroda sanggup dilakukan secara sedikit demi sedikit yaitu dari melaksanakan satu kali gerakan meroda,apabila sudah mencicipi baik sanggup di tingkatkan menjadi beberapa kali gerakan :
  • Mula-mula bangun tegak menyamping, kedua kaki dibuka sedikit lebar, kedua tangan lurus ke atas serong ke samping (menyerupai aksara V) dan pandangan ke depan
  • Kemudian jatuhkan tubuh ke samping kiri, letakkan telapak tangan ke samping kiri, kemudian kaki kanan terangkat lurus ke atas. Disusul dengan meletakkan telapak tangan di samping tangan kiri. 
  • Saat kaki kanan diayunkan, maka kaki kiri ditolak pada lantai, sehingga kedua kaki terbuka dan serong ke samping. 
  • Kemuidan letakkan kaki kanan ke samping tangan kanan, tangan kiri terangkat disusul dengan meletakkan kaki kiri di samping kaki kanan. 
  • Badan terangkat, kedua lengan lurus ke atas ke posisi semula.

Cara menawarkan santunan meroda ialah sebagai berikut : 

  • Pembantu menawarkan santunan dengan cara bangun di belakang orang yang melaksanakan gerakan meroda .
  • pada ketika tubuh dan kedua kaki yang melaksanakan meroda terangkat ke atas, pembantu segera memegang kedua sisi pinggulnya .
  • Pada waktu gerakan meroda ke samping, pembantu tetap memegang kedua sisi pinggulnya hingga kedua kaki menumpu di lantai .

6. Lompat Jongkok

Cara melaksanakan lompat jongkok :
  • Awalan lari cepat tubuh condong kedepan 
  • Kedua kaki menolak pada papan sekuat-kuatnya disertai ayunan lengan dari belakang bawah kedepan, tubuh lurus, dan tungkai di pisahkan.
  • Saat tangan menyentuh pada belahan pangkal kuda-kuda segera menolak sekuat-kuatnya.badan melasyang diatas kuda-kuda dalam perilaku lurus, lengan direntangkan, tungkai lurus dipisahkan, dan pandangan kedepan. 
  • Mendarat dengan ujung kaki mengeper dan lengan di rentangkan keatas. 

7. Round Off

Round off ialah : Suatu satuan gerakan yang terdiri dari :

  • Melakukan hand stand dengan berputar pada sumbu tegak.
  • Menolak dengan ke 2 tangan rujukan pada ketika ke 2 kaki akan mendarat di lantai.
Cara melaksanakan : 
  • Melakukan hand stand (bagi anak yang belum sanggup melaksanakan hand stand dilakukan dengan bantuan). Mengangkat 1 tangan dari lantai, asisten dan kiri bergantian.
  • Sama dengan atas, tetapi tangan yang diangkat ditempatkan di depan, kemudian memindahkan tangan yang lain disisi tangan yang pertama tadi, tubuh berputar pada sumbu tegak. Pada latihan 1 dan 2 ketika kembali bangun dengan cara bebas.
  • Melakukan hand stand dengan meletakkan ke 2 tangan menghadap arah datang, jadi pada ketika ke 2 tangan mendekat ke lantai, ke 2 tangan diputar sedemikian hingga ujung jari menghadap arah datang. Pada latihan ini tetap dibantu hingga perilaku hand
  • Melakukan latihan 3. Pada ketika ke 2 kaki rapat akan turun dengan tolakan ke 2 tangan meninggalkan lantai.
  • Melakukan latihan 3 dan 4 dengan irama yang cepat. Bila perlu tetap dibantu, terutama perilaku hand stand yang berlangsung sangat singkat.Agar sanggup melatih kekuatan tangannya dengan baik.
  • Melakukan latihan 5, yang dilakukan cepat dengan awalan 2/3 langkah. Dengan tangan eksklusif menyentuh matras dan kemudian kaki eksklusif lurus ke atas.
8. Lompat Kangkang

Lompatan dengan panggul ditekuk atau menyudut yaitu lompatan dengan menciptakan perilaku kangkang tanpa meluruskan tubuh terlebih dahulu.
Teknik pelaksanaannya ialah sebagai berikut:
  • Setelah awalan dan take off. angkat panggul tinggi-tinggi
  • Pada ketika tangan menyentuh peti atau kuda lompat, panggul ditekuk, tangan dibuka (gerakan ke samping).
  • Tolakan tangan berpengaruh dengan mengangkat dada dan kepala ke arah atas.
  • Setelah kaki melewati peti lompat, luruskan tubuh dan rapatkan tungkai sebelum mendarat.
  • Mendaratkan kedua kaki dengan rapat, lutut agak ditekuk.

9. Head Stand

  • Berdiri dengan kepala ialah perilaku tegak dengan bertumpu pada kepala dan ditopang oleh kedua tangan.
  • Sikap permulaan membungkuk bertumpu pada dahi dan tangan. Dahi dan tangan membentuk segitiga sama sisi. 
  • Angkat tungkai ke atas satu per satu bersamaan. Untuk menjaga biar tubuh tidak mengguling ke depan, panggul ke depan, dan punggung membusur. 
  • Berakhir pada perilaku tubuh tegak, dan tungkai rapat lurus ke atas.
Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan ketika melaksanakan head stand yaitu:

  • Penempatan kedua tangan dan kepala tidak membentuk titik-titik segitiga sama sisi.
  • Kekakuan pada leher, sendi bahu, perut, pinggang, dan paha. 
  • Otot-otot leher, sendi bahu, perut, pinggang, dan paha kurang kuat. 
  • Akibat dari poin b dan c diatas menimbulkan kurangnya koordinasi dan keseimbangan. 
  • Alas dasar/lantai daerah kepala bertumpu terlalu keras sehingga menimbulkan rasa sakit.
  • Terlalu cepat/kuat pada ketika menolak. 
  • Sikap tangan yang salah, yaitu jari tangan tidak menghadap kedepan.

10. Kayang

Kayang ialah posisi kaki bertumpu dengan empat titik dalam keadaan terbalik dengan meregang dan mengangkat perut dan panggul. Nilai dari pada gerakan kayang yaitu dengan menempatkan kaki lebih tinggi menawarkan tekanan pada pundak dan sedikit pada pinggang.Manfaat dari gerakan kayang ialah untuk meningkatkan kelentukan bahu, bukan kelentukan pinggang.

Cara melaksanakan gerakan kayang sebagai berikut :

a. Sikap permulaan berdiri, keduan tangan menumpu pada pinggul.
b. Kedua kaki ditekuk, siku tangan ditekuk, kepala di lipat ke belakang.
c. Kedua tangan diputar ke belakang hingga menyentuh matras sebagai tumpuan.
d. Posisi tubuh melengkung bagai busur.


11. Sikap lilin

Sikap lilin merupakan perilaku tidur terlentang kemudian kedua kaki diangkat keras di atas (rapat) bersama-sama, pinggang ditopang kedua tangan dan pundak tetap melekat pada lantai. Dalam melaksanakan perilaku lilin, kekuatan otot perut berfungsi untuk kedua tangan menopang pinggang.

Cara melaksanakan gerakan perilaku lilin sebagai berikut :
  • Tidur terlentang, kedua tangan di samping badan, pandangan ke atas.
  • Angkat kedua kaki lurus ke atas dan rapat.
  • Yang menjadi landasan ialah seluruh pundak dibantu kedua tangan menopang pada pinggang.
  • Pertahankan perilaku ini beberapa saat.

12. Salto

Gerakan jungkir balik di udara tanpa menyentuh tanah: pesenam itu dengan gesitnya melaksanakan beberapa kali.


13. Guling Lenting

Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika melaksanakan lenting tengkuk :

a. Sikap Awal

Berdiri tegak dengan kedua kaki rapat dan kedua lengan diangkat lurus ke atas. Sambil membungkukkan badan, tetakkan kediua tangan di matras kira-kira satu langkah dari kaki. Setelah itu letakkan tengkuk di antara kedua tangan sambil mengambil perilaku guling depan. Kedua kaki dijaga biar tetap lurus.

b. Pelaksanaan 

Ketika posisi untuk guling depan tercapai, segeralah mengguling ke depan. Saat tubuh sudah berada di atas kepala, kedua kaki segera dilecutkan lurus ke depan sambil dibantu oleh kedua tangan yang mendorong tubuh dengan menekan matras. Lecutan ini menimbulkan tubuh melenting ke depan.

c. Sikap Akhir

Ketika layangan selesai, kedua kaki segera mendatar. Badan tetap melenting dan kedua lengan tetap terangkat lurus. Akhirnya , bangun tegak.